Pengertian I’rab Dalam Ilmu Nahwu : Rafa', Nashab, Khafad, Jazm

Pengertian I’rab Dalam Ilmu Nahwu - Pada artikel sebelumnya kita tela membahas Pembagian Kalam Dalam Ilmu Nahwu. Dan pada artikel kali kita akan membahas tentang Pengertian I'rab Dalam Ilmu Nahwu. Sebelum memulai membaca kami asumsikan anda sudah memahami tentang bab-bab sebelunya, yaitu Pengertian Kalam Dalam Ilmu Nahwu dan Pembagian Kalam Dalam Ilmu Nahwu.
Pengertian I'rab
الاِعْرَابُ هُوَ تَغْيِيْرُ اَوَاخِرِ الْكَلِمِ لاِخْتِلَافِ العَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا اَوْ تَقْدِيْرًا
I’rab ialah perubahan akhir kalimat karena perbedaan amil yang memasukinya, baik secara lafad maupun secara perkiraan.
I’rab itu merubah harakat tiap-tiap akhir kalimat disesuaikan dengan fungsi amil yang memasukinya, baik perubahan itu tampak jelas lafadnya atau hanya secara diperkirakan saja keberadaannya. Dan sesuatu yang berubah dikarenakan masuknya suatu amil, maka disebut mu’rob.
Contoh perubahan secara lafad:
- جَاءَ خَالِدٌ : Khalid telah datang
- رَيْتُ خَالِدًا : aku telah melihat Khalid
- مَرَرْتُ بِخَالِدٍ : aku telah bersua dengan Khalid
- يَضْرِبُ : dia memukul
- لَنْ يَضْرِبَ : dia tidak akan dapat memukul
- لَمْ يَضْرِبْ : dia tidak memukul
Contoh perubahan secara diperkirakan keberadaannya:
- يَخْشَى : dia merasa takut
- لَنْ يَخْشَى : dia tidak akan merasa takut
- لَمْ يَخْشَ : dia tidak merasa takut
- جَاءَ الفَتَى : telah datang seorang pemuda
- رَاَيْتُ الفَتَى : aku telah melihat seorang pemuda
- مَرَرْتُ بِالفَتَى : aku telah bersua dengan seorang pemuda
Lafad لَمْ لَنْ رَاَيْتُ جَاءَ disebut amil, yang mengubah atau mempengaruhi akhir kalimat.
Kata Nadhim (Penyair)
اِعْرَابُهُمْ تَغْيِيْرُ آخِـــــــرِ اْلـكَلِمْ # تَقْدِيْرًا اَوْلَفْظًا لِعَامِلٍ عُلِمْ
I’rab menurut Ahli Nahwu ialah perubahan akhir kalimat, baik secara perkiraan maupun secara lafad karena masuknya amil yang dapat diketahui keberadaannya.
Pembagian I’rab
وَاَقْسَامُهُ اَرْبَعَةٌ رَفْعٌ وَنَصْبٌ وَخَفْضٌ وَجَزْمٌ
I'rab terbagi menjadi 4 (empat) macam, yaitu : i'rab rafa', i'rab nashab, i'rab khafad, dan i'rab jazm.

Contoh dari i'rab - i'rab tersebut, sebagai berikut :
1. I'rab rafa'
Contoh : خَالِدٌ قَائِمٌ (Khalid berdiri)
2. I'rab nashab
Contoh : رَاَيْتُ خَالِدًا (aku telah melihat Khalid)
3. I'rab khafad
Contoh : مَرَرْتُ بِخَالِدٍ (aku telah bersua dengan Khalid)
4. I'rab jazm
Contoh : لَمْ يَضْرِبْ (dia tidak memukul)
I'rab Isim dan I'rab Fi'il
Dari keempat i'rab tersebut, ada yang dapat memasuki isim, juga ada yang dapat memasuki fi'il.
1. I'rab Isim
فَلِلاَسْمَاءِ مِنْ ذَلِكَ الرَّفْعُ وَالنَّصْبُ وَالخَفْضُ وَلَا جَزْمَ فِيْهَا
Di antara i'rab empat macam yang boleh memasuki isim hanyalah i'rab rafa', i'rab nashab, dan i'rab khafad. Sedangkan untuk i'rab jazm tidak bisa memasuki isim.

Contoh i'rab - i'rab yang memasuki isim
a. I'rab rafa'
Contoh : ٌسَالِمٌ مُعَلَّم : Salim seorang guru
b. I'rab nashab
Contoh : رَاَيْتُ سَالِمًا : aku telah melihat Salim
c. I'rab khafad
Contoh : ٍمَرَرْتُ بِسَالِم : aku telah bersua dengan Salim
Catatan : Isim selamanya tidak dapat menerima i'rab jazm, yakni tidak bisa dimasuki oleh amil yang menjazmkan.
2. I'rab Fi'il
وَلِلاَفْعَالِ مِنْ ذَلِكَ الرَّفْعُ وَالنَّصْبُ وَالجَزْمُ وَلاَ خَفْضَ فِيْهَا
Di antara i'rab empat macam yang boleh memasuki fi'il hanyalah i'rab rafa', i'rab nashab, dan i'rab jazm. Sedangkan i'rab khafad tidak dapat memasuki i'rab fi'il.

Contoh i'rab - i'rab yang memasuki fi'il
a. I’rab rafa’
يَنْصُرُ : dia menolong
يَقْرَأُ : dia membaca
يَعْلَمُ : dia mengetahui
b. I’rab nashab
اَنْ يَنْصُرَ : hendaknya dia menolong
اَنْ يَقْرَأَ : hendaknya dia membaca
اَنْ يَعْلَمَ : hendaknya dia mengetahui
c. I’rab jazm
لَمْ يَنْصُرْ : dia tidak menolong
لَمْ يَقْرَأْ : dia tidak membaca
لَمْ يَعْلَمْ : dia tidak mengetahui
Catatan : Fi’il selamanya tidak dapat menerima i'rab khafad, yakni tidak bisa dimasuki oleh amil yang men-jerkan.
Kata Nadhim (Penyair)
وَالكُلُّ غَيْرَ الجَزْمِ فِى الاَسْمَا يَقَعْ # وَكُلُّهَا فِى الفِعْلِ وَالخَفْضُ امْتَنَعْ
Semua i’rab selain i'rab jazm boleh memasuki isim, dan semua i’rab boleh memasuki fi’il kecuali i’rab khafad tidak boleh.
Itulah pembahasan tentang Pengertian I'rab Dalam Ilmu Nahwu yang sudah kami rangkum. Untuk pembahasan selanjutnya kami akan menyajikan pembahasan tentang Pembagian I'rab Dalam Ilmu Nahwu, InsyaAllah.