Pembagian Kalam Dalam Ilmu Nahwu : Isim, Fi'il, dan Huruf - Lengkap

Pembagian Kalam Dalam Ilmu Nahwu - Pada artikel kali ini, kami akan merangkum pembahasan tentang Pembagian Kalam Dalam Ilmu Nahwu. Sebelum membaca bab Pembagian Kalam Dalam Ilmu Nahwu ini, kami asumsikan anda sudah memahami bab tentang Pengertian Kalam Dalam Ilmu Nahwu yang sudah kami bahas pada artikel sebelumnya.
Dengan memahami bab Pembagian Kalam Dalam Ilmu Nahwu ini, pembaca sudah memiliki bekal untuk bisa membaca kitab kuning tanpa harakat.
Di bawah ini kamu merangkum bab pembagian kalam dalam ilmu nahwu. Kami mengutip dari dua kitab nahwu populer, yaitu Al Jurumiyah dan Al Imrithy.
Pembagian Kalam
وَأَقْسَامُهُ ثَلاَثَةٌ اِسْمٌ وَفِعْلٌ وَحَرْفٌ جَاءَ لِمَعْنَى
Kalam dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu isim, fi'il, dan huruf yang memiliki makna.
1. Isim (Kata benda)
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنَى فِى نَفْسِهَا وَلَمْ تُقْتَرَنْ بِزَمَانٍ وَضْعًا
Isim (kata benda) adalah kalimat (kata) yang menunjukkan makna mandiri dan tidak disertai dengan pengertian zaman.
Contoh : زَيْدٌ : Zaid (nama orang), قَلَمٌ : Pena, اَنَا : Saya, نَحْنُ : Kami atau Kita, dan lain sebagainya.
2. Fi'il (Kata kerja)
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنَى فِى نَفْسِهَا وَاقْتُرِنَتْ بِزَمَانٍ وَضْعًا
Fi'il (kata kerja) adalah kalimat (kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan pemgertian zaman.
Contoh : كَتَبَ : Sudah menulis, يَكْتُبُ : Dia akan atau sedang menulis, اُكْتُبْ : Tulislah !, dan lain sebagainya.
Masa itu terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu : 1) Masa yang telah lalu (madhi), 2) Masa sekarang atau yang sedang berlangsung (hal), 3) masa yang akan datang (mustaqbal).
3. Huruf
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِى غَيْرِهَا
Huruf adalah kalimat (kata) yang menunjukkan makna apabila digabungkan dengan kalimat lainnya. Maksudnya, kalimat (kata) yang dapat menunjukkan makna apabila dirangkaikan dengan kalimat lainnya, karena tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain huruf adalah kata depan.
Contoh : مِنْ : dari, اِلَى : ke, كَيْفَ : bagaimana?, لَا : tidak, هَلْ : Apakah, اَيْنَ : Di mana, dan lain sebagainya.
Semua itu memiliki makna yang pasti, apabila dirangkaikan dengan kalimat lainnya, seperti contoh di bawah ini:
سِرْتُ مِنَ الرِّبَاطِ اِلَى المَسْجِدِ : saya telah pergi dari pondok ke masjid,
هَلْ صَلَّيْتَ : apakah engkau sudah sholat?,
اَيْنَ بَيْتُكَ : di mana rumahmu?
Kata Nadhim (penyair)
لاِسْمٍ وَفِعْلٍ ثَمَّ حَرْفِ تَنْقَسِمْ # وَهَذِهِ ثَلاَثُهَا هِيَ الكَلِمْ
Kalam itu terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu : isim, fi'il, dan huruf, dan ketiga-tiganya ini disebut kalim.

Perbedaan Antara Kalimat Isim, Fi'il, dan Huruf
Setelah mengetahui pembagian kalam, selanjutnya bagaimana cara mengetahui perbedaan antara kalimat isim, kalimat fi'il, dan kalimat huruf?
Dalam kitab nahwu, diterangkan bahwa ketiganya memiliki tanda-tanda (alamat), yang akan kami jabarkan sebagai berikut :
1. Tanda-Tanda Kalimat Isim
فَالإِسْمُ يُعْرَفُ بِالخَفْضِ وَالتَّنْوِيْنِ وَدُخُوْلِ الأَلِفِ وَاللَّامِ وَحُرُوْفِ الخَفْضِ وَهِيَ مِنْ وَإِلَى وعَنْ وعَلَى وفِيْ ورُبَّ وَالبَاءُ والكَافُ وَاللاَّمُ وَحُرُوْفُ القَسَمِ وَهِيَ الوَاوُ والبَاءُ والتَّاءُ
Kalimat isim dapat diketahui dengan adanya khafad (huruf akhirnya dijerkan, tanwin, masuknya alif dan lam, masuknya huruf-huruf khafad (jer). Huruf khafad ialah : مِنْ (dari); اِلَى(ke); عَنْ(dari); عَلَى (kepada); فى (dalam atau pada); رُبَّ (sedikit sekali atau banyak sekali);بَ (dengan);كَ (seperti);ل (untuk); dan huruf qasam atau sumpah (وَ بَ تَ ) yang memiliki arti (demi).
a. Khafad (huruf akhirnya sering dijerkan)
Setiap kalimat yang huruf akhirnya bisa dibaca khafad (jer), maka bisa dipastikan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat isim.
Karena kalimat fi'il dan kalimat huruf, keduanya tidak bisa menerima tanda khafad (jer). Contoh : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
b. Tanwin
Setiap kalimat yang huruf akhirnya dibaca tanwin, maka kalimat tersebut merupakan kalimat isim. Contoh : زَيْدٌ قَائِمٌ
c. Kemasukan Alim dan Lam ( ال )
Setiap kalimat yang huruf awalnya bisa dimasuki Alif Lam ( ال ) maka itu adalah kalimat isim. Contoh : المَدْرَسَةُ - القُرْاَنُ
d. Kemasukan Huruf Khafad (Jer)
Tanda kalimat isim selanjutnya ialah bisa kemasukan huruf khafad (jer). Karena huruf khafad tidak bisa masuk pada kalimat fi'il dan kalimat huruf. Contoh :
- مِنْ (min), seperti : سِرْتُ مِنَ المِصْرِ اِلَى المَكَّةِ : aku telah berjalan dari Mesir ke Mekah
- عَنْ (‘an), seperti : سَأَلْتُ عَنْ مَحْمُوْدٍ : aku telah menanyakan tentang Mahmud
- عَلَى (‘ala), seperti : رَكِبْتُ عَلَى الفَرْسِ : aku telah menunggang kuda
- فِى (fii), seperti : المَاءُ فِى الكُوْزِ : air itu berada dalam kendi
- رُبَّ (rubba), seperti : رُبَّ رَجُلٍ صَالِحٍ فِى المَسْجِدِ : banyak sekali atau sedikit sekali lelaki saleh di dalam masjid.
- بَ (ba’), seperti : كَتَبْتُ بِالقَلَمِ : aku telah menulis dengan pena
- كَ (kaf), seperti : زَيْدٌ كَالبَدْرِ : Zaid itu bagaikan bulan purnama
- لَ (lam), seperti : المَالُ لِزَيْدٍ : harta milik Zaid
- Huruf qasam atau sumpah ( و ب ت ), seperti : وَاللهِ – بِاللهِ - تَاللهِ : Demi Allah
2. Tanda-tanda Kalimat Fi'il
وَالفِعْلُ يُعْرَفُ بِقَدْ وَالسِّيْنِ وَسَوْفَ وَتَاءِ التَأنِيْثِ السَّاكِنَةِ
Kalimat Fi'il dapat diketahui dengan masuknya huruf qad, sin, saufa, dan ta' ta'nis yang disukunkan.
Huruf-huruf tersebut bisa memasuki kalimat fi'il, akan tetapi tidak bisa memasuki kalimat isim, dan kalimat huruf. Jadi jika anda menemukan suatu kalimat yang dimasuki salah satu dari huruf-huruf tersebut, sudah pasti itu adalah kalimat fi'il, seperti contoh di bawah ini :
1. Masuknya huruf قد (qad)
قَدْ اَفْلَحَ المُؤْمِنِيْنَ : sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Al-Mu’minun:1)
قد يقوم زيد : kadang-kadang Zaid berdiri.
2. Masuknya huruf س (sin)
سَيَقُوْلُ السُّفَهَاءُ : orang-orang yang kurang akalnya akan mengatakan...(Al-Baqarah:142)
3. Masuknya huruf سوف (saufa)
سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ : kamu sekalian kelak akan mengetahui. (At-Takasur:4)
4. Masuknya تَاءِ التَأنِيْثِ السَّاكِنَةِ (Ta’ Ta’nis Yang Disukunkan)
جَاءَتْ حَلِيْمَةُ : Halimah telah datang
قَامَتْ هِنْدٌ : Hindun telah berdiri
Atau boleh juga seperti contoh di bawah ini :
قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ : sesungguhnya telah berdiri shalat
طَلَعَتِ الشَّمْسُ : matahari telah terbit
Perlu diketahui, bahwa tanda fi'il dengan huruf qad ( قَدْ ) bisa masuk pada fi'il madhi dan fi'il mudhari'. Ketika masuk pada fiil madhi, maka memiliki arti tahqiq (sesungguhnya atau untuk menyatakan sesuatu) sedangkan jika masuk pada fi'il mudhari, artinya kadang-kadang.
Lafad سَوْفَ(saufa) danس (sin) khusus untuk fi'il mudhari' zaman mustaqbal (masa akan datang). Adapun fungsinya ialah, سَوْفَ (saufa) untuk menyatakan masa yang akan datang (lil ba'id); sedangkan س (sin) untuk menyatakan masa yang akan datang (lil qarib).
3. Tanda-Tanda Kalimat Huruf
وَالحَرْفُ مَا لَا يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيْلُ الاِسْمِ وَلاَ دَلِيْلُ الفِعْلِ
Huruf adalah lafad yang tidak layak disertai (disisipi) tanda isim dan tanda fi'il.
Jadi kalimat huruf itu tidak bisa disisipi tanda-tanda isim, seperti : khafad, ber-tanwin, masuknya alif-lam, dan bersisipan huruf khafad (jer), juga tidak bisa disisipi tanda-tanda fi'il, seperti : masuknya huruf qad, sin, saufa, dan ta' ta'nis yang disukunkan.
Itulah pembahasan tentang Pembagian Kalam Dalam Ilmu Nahwu. Semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman sekalian yang baru memulai belajar gramatika bahasa Arab. Artikel ini bisa sebagai acuan belajar ilmu nahwu dasar, untuk memahami bahasa Arab dan membaca kitab kuning. Pada pembahasan selanjutnya kami akan menyajikan pembahasan tentang Pengertian I'rab Dalam Ilmu Nahwu, InsyaAllah.