Mengenal Tanda-Tanda I'rab : I'rab Rafa', Nashab, Khafad, dan Jazm

Tanda-Tanda I'rab - Pada kesempatan kali ini kami akan menyajikan pembahasan tentang tanda-tanda i'rab. Kami merangkumnya dari kitab-kitab nahwu dasar Al-Jurumiyah dan Al-Imrithy yang sangat populer di dunia pesantren.
Untuk teman-teman pembaca yang sedang belajar ilmu nahwu, sangat penting untuk mempelajari dan memahami bab tanda-tanda i'rab. Karena dengan memahaminya, teman-teman sudah memiliki bekal untuk bisa membaca kitab kuning.
Bab tanda-tanda i'rab ini merupakan lanjutan dari bab Pengertian I'rab Dalam Ilmu Nahwu, yang sudah kami bahas pada artikel sebelumnya.
Agar pembahasan dalam artikel ini tidak terlalu panjang dan membuat bosan pembaca, kami membaginya menjadi beberapa bagian.
Tanda-Tanda I'rab
I’rab dibagi menjadi 4 (empat), yaitu : I’rab Rafa, I’rab Nashab, I’rab Khafad, I’rab Jazm.
Di bawah ini kami jabarkan secara terperinci dari masing-masing i’rab yang disebutkan di atas.
Tanda I'rab Rafa’
لِلرَّفْعِ اَرْبَعُ عَلَامَتٍ الضَّمَّةُ وَالوَاوُ وَالاَلِفُ وَالنُّوْنُ
I'rab rafa' mempunyai empat tanda, yaitu : dammah, wawu, alif dan nun.
Alamat (tanda) i'rab rafa' ada empat macam, yaitu sebagai berikut :
1. Dammah, menjadi alamat pokok (tanda asli) i'rab rafa'.
Contoh : جَاءَ زَيْدٌ : Zaid telah datang, هِنْدٌ كَاتِبَةٌ : Hindun seorang juru tulis.
2. Wawu, sebagai pengganti dammah.
Contoh : الزَّيْدُوْنَ قَائِمُوْنَ : Zaid-zaid itu berdiri, الصَّالِحُوْنَ فَائِزُوْنَ : orang-orang yang salah itu mendapat keberuntungan.
3. Alif, sebagai pengganti dammah.
Contoh : الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ : dua Zaid itu berdiri.
4. Nun, sebagai pengganti dammah
Contoh : يَفْعَلاَنِ : mereka berdua sedang melakukan (sesuatu), تَفْعَلَانِ : kamu berdua sedang melakukan (sesuatu), يَفْعَلُوْنَ : mereka sedang melakukan (sesuatu), تَفْعَلُوْنَ : kalian sedang melakukan (sesuatu), تَفْعَلِيْنَ : kamu (seorang perempuan) sedang melakukan (sesuatu)
Lafad Yang Dirafa'kan Dengan Memakai Dammah
Dammah menjadi alamat (tanda) bagi i'rab rafa' pada 4 (empat) tempat, yaitu pada isim mufrad, jamak taksir, jamak muanats salim, dan fi'il mudhari' yang pada huruf akhirnya tidak bertemu dengan sesuatupun (dari alif tasniyah, wawu jamak, atau ya muannats mukhatabah).
Dammah menjadi tanda bagi i'rab rafa' berada pada 4 (empat) tempat, yaitu :
1. Isim mufrad
Contoh : العِلْمُ نُوْرٌ : ilmu itu cahaya,
2. Jamak taksir
Contoh : الزُّيُوْدُ قَوَّامٌ : Zaid-zaid itu berdiri
3. Jamak muannats salim
Contoh : الهِنْدَاتُ قَائِمَاتٌ : Hindun-hindun itu berdiri
4. Fi'il mudhari' yang pada huruf akhirnya tidak bertemu dengan alif dhamir tasniyah
Contoh : يَعْلَمُ : dia mengetahui
Lafad yang dirafa'kan dengan wawu
Wawu menjadi alamat (tanda) bagi i'rab rafa' pada dua tempat, yaitu pada jamak mudakkar salim dan asma'ul khamsah (isim-isim yang lima).
1. Contoh pada jamak mudakkar salim
Yaitu : قَدْ اَفْلَحَ المُؤْمِنُوْنَ : Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (Al-Mu’minun : 1), جَاءَ الزَّيْدُوْنَ : Zaid-Zaid itu telah datang.
2. Contoh pada Asma’ul Khamsah
Asma'ul Khamsah adalah lafad فَمٌ حَمٌ اَخٌ اَبٌ dan ذُو yang di-idhafatkan (disandarkan) kepada lafad lain, seperti : ذُو مَالٍ, فُوكَ, حَمُوكَ, اَخُوكَ, اَبُوكَ.
Apabila lafad ذَو فَمٌ حَمٌ اَخٌ اَبٌ tidak di-idhafatkan, maka i'rab rafa'nya dengan memakai dammah. Namun bila di-idhafatkan kepada ya mutakallim wahdah, seperti اَبِي اَخِي حَمِي فَمِي maka i'rab rafa'nya bukan dengan wawu, melainkan dengan dammah yang diperkirakan keberadaannya pada ya mati (yang disukunkan).
Lafad Yang Dirafa'kan Dengan Memakai Alif
Alif menjadi alamat (tanda) bagi i'rab rafa' hanya terdapat pada isim tasniyah.
Contohnya sebagai berikut : جَاءَ الزَّيْدَانِ : dua Zaid itu telah datang, جَاءَ المُسْلِمَانِ : dua orang muslim itu telah datang, هَذَانِ الكِتَابَانِ : ini adalah dua buah kitab
Lafad Yang Dirafa'kan Dengan Memakai Nun
Nun menjadi alamat (tanda) i'rab rafa' pada fi'il mudhari' bilamana bertemu dengan dhamir tasniyah, dhamir jamak mudakkar, dan dhamir muannats mukhatabah atau biasa disebut af’alul khamsah.
Contohnya sebagai berikut :
1. Fi'il mudhari' yang bertemu dengan dhamir tasniyah : يَفْعَلَانِ : mereka berdua (laki-laki) sedang melakukan (sesuatu), تَفْعَلَانِ : kamu berdua sedang melakukan (sesuatu)
2. Fi'il mudhari' yang bertemu dengan dhamir jamak : يَفْعَلُوْنَ : mereka (laki-laki) sedang melakukan (sesuatu), تَفْعَلُوْنَ : kalian (laki-laki) sedang melakukan (sesuatu)
3. Fi'il mudhari' yang bertemu dengan dhamir muannats mukhatabah : تَفْعَلِيْنَ : kamu (perempuan) sedang melakukan (sesuatu)
Tanda-Tanda I'rab Nashab
I'rab nashab mempunyai lima alamat, yaitu fathah, alif, kasrah, ya dan menghilangkan huruf nun yang menjadi tanda i'rab rafa'.
Tanda-tanda i'rab nashab, ialah :
1. Fathah, menjadi alamat pokok (tanda asli) i'rab nashab
Contoh : عَرَفْتُ بَكْرًا : aku telah mengenal Bakar, رَاَيْتُ زَيْدًا : aku telah melihat Zaid.
2. Alif, sebagai pengganti fathah
Contoh : عَرَفْتُ اَخَاكَ : aku telah mengenal saudaramu, رَاَيْتُ اَبَاكَ : aku telah melihat ayahmu.
3. Kasrah, sebagai pengganti fathah
Contoh : عَرَفْتُ المُعَلِّمَاتِ : aku telah mengenal guru-guru wanita, رَاَيْتُ المُسْلِمَاتِ : aku telah melihat wanita-wanita muslim.
4. Ya, sebagai pengganti fathah
Contoh : رَاَيْتُ الزَّيْدِيْنَ : aku telah melihat Zaid-Zaid, رَاَيْتُ الزَّيْدَيْنِ : aku telah melihat dua Zaid.
5. Menghilangkan huruf Nun
Contoh : لَنْ تَفْعَلِي : kamu (perempuan) tidak akan dapat berbuat, لَنْ تَفْعَلُوْا : kalian tidak akan dapat berbuat, لَنْ يَفْعَلُوْا : mereka tidak akan dapat berbuat, لَنْ تَفْعَلَا : kamu berdua tidak akan dapat berbuat, لَنْ يَفْعَلَا : mereka berdua tidak akan dapat berbuat.
Lafad yang dinashabkan dengan memakai fathah
Fathah menjadi alamat bagi i'rab nashab berada pada tiga tempat, yaitu pada isim mufrad, jamak taksir dan fi'il mudhari' bilamana kemasukan padanya amil yang menashabkan dan pada akhir kalimatnya tidak bertemu dengan sesuatu pun (alif tasniyah, wawu jamak, nun taukid, dan sebagainya).
Fathah menjadi tanda bagi i'rab nashab berada pada tiga tempat, yaitu :
1. Isim mufrad
Contoh : رَاَيْتُ زَيْدًا : aku telah melihat Zaid, اِشْتَرَبْتُ كِتَابًا : aku telah membeli sebuah kitab.
2. Jamak Taksir
Contoh : رَاَيْتُ زُيُوْدًا : aku telah melihat Zaid-Zaid, اِشْتَرُبْتُ كُتُبًا : aku telah membeli beberapa buah kitab.
3. Fi'il mudhari'
Fi'il mudhari' yang kemasukan amil yang menashabkan dan akhir fi'il itu tidak bertemu dengan alif dhamir tasniyah, wawu jamak, ya muannats mukhatabah, dan nun taukid.
Contoh : لَنْ يَفْعَلَا : aku tidak akan dapat berbuat, لَنْ تَفْعَلَا : kamu tidak akan dapat berbuat, لَنْ نَبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِيْنَ : kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini...(Thaha : 91)
Lafad yang dinashabkan dengan memakai alif
Alif menjadi alamat bagi i'rab nashab hanya berada pada asma'ul khamsah, contoh رَاَيْتُ اَبَاكَ وَاَخَاكَ (aku telah melihat ayahmu dan saudaramu), dan lafad yang menyerupainya.
Lafad yang dinashabkan dengan memakai kasrah
Kasrah menjadi alamat i'rab nashab hanya terdapat pada bentuk jamak muannats salim saja. Contoh : رَاَيْتُ المُسْلِمَاتِ (bentuk jamak dari lafad مُسْلِمَةٌ ) رَاَيْتُ ثَيِّبَاتٍ (bentuk jamak dari lafad ثَيِّبَةٌ).
Lafad yang dinashabkan dengan memakai ya
Ya menjadi alamat bagi i'rab nashab pada isim tasniyah dan jamak mudakkar salim. Contoh yang berada pada isim tasniyah, yaitu : قَرَأْتُ كِتَابَيْنِ : aku telah membaca dua buah kitab (huruf ya yang disukunkan dan huruf yang sebelumnya difathahkan),
Contoh yang berada pada jamak mudakkar salim, yaitu : رَاَيْتُ المُعَلِّمِيْنَ : aku telah melihat guru-guru ( huruf ya yang disukunkan dan huruf sebelumnya dikasrahkan).
Lafad yang dinashabkan dengan membuang (menghilangkan) huruf Nun
Membuang (menghilangkan) Nun menjadi alamat bagi i'rab nashab pada af'alul khamsah yang dirafa'kannya dengan memakai nun itsbat (tetap). Seperti contoh : اَنْ يَعْلَمَا : hendaknya mereka berdua mengetahui, اَنْ تَعْلَمَا : hendaknya kamu berdua mengetahui, اَنْ يَعْلَمُوْا : hendaknya mereka mengetahui, اَنْ تَعْلَمُوْا : hendaknya kalian mengetahui, اَنْ تَعْلَمِي : hendaknya engkau (perempuan) mengetahui.
Tanda-Tanda I’rab Khafad (Jer)
I’rab khafad mempunyai tiga alamat (tanda), yaitu : kasrah, ya, fathah.
1. Kasrah, yaitu yang menjadi tanda pokok i’rab khafad.
Contoh : مَرَرْتُ بِزَيْدٍ : aku telah bersua dengan Zaid, بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2. Ya, sebagai pengganti kasrah
Contoh : مَرَرْتُ بِالزَّيْدَيْنِ : aku telah berjumpa dengan dua Zaid, مَرَرْتُ بِالزَّيْدِيْنَ : aku telah berjumpa dengan Zaid-Zaid itu.
3. Fathah, sebagai pengganti kasrah
Contoh : مَرَرْتُ بِاَحْمَدَ : aku telah bersua dengan Ahmad, صَلَّيْتُ فِى مَسَاجِدَ : aku telah shalat di beberapa masjid.
Lafad yang dikhafadkan dengan memakai tanda kasrah
Kasrah menjadi tanda bagi I’rab khafad pada tiga tempat, yaitu : isim mufrad yang menerima tanwin, jamak taksir yang menerima tanwin, dan jamak muannats salim.
1. Tanda kasrah pada isim mufrad yang menerima tanwin
Contoh :مَرَرْتُ بِزَيْدٍ : aku telah bersua dengan Zaid, كَتَبْتُ بِقَلَمٍ : aku telah menulis dengan pena
2. Tanda kasrah pada jamak taksir yang menerima tanwin
Contoh : مَرَرْتُ بِرِجَالٍ : aku telah berjumpa dengan beberapa lelaki, اَخَذْتُ العُلُوْمَ مِنْ كُتُبٍ : aku telah mengambil ilmu-ilmu dari beberapa kitab.
3. Tanda kasrah pada jamak muannats salim
Contoh : مَرَرْتُ بِمُسْلِمَاتٍ : aku telah berjumpa dengan wanita-wanita muslim, اِنَّ فِى خَلْقِ السَّمَاوَاتِ : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi ..... (Ali ‘Imran : 190).
Lafad yang dikhafadkan dengan memakai Ya
Ya menjadi tanda i’rab khafad pada tiga tempat, yaitu pada asma’ul khamsah, isim tasniyah, dan jamak mudakkar salim.
1. Ya pada asma’ul khamsah
Contoh : مَرَرْتُ بِاَبِيْكَ وَاَخِيْكَ وَحَمِيْكَ وَذِي مَالٍ : aku telah bertemu dengan ayahmu, saudaramu, mertuamu, dan pemilik harta.
2. Ya pada isim tasniyah
Contoh : جَلَسْتُ فِى بَيْتَيْنِ : aku telah duduk di dua rumah, مَرَرْتُ بِزَيْدَيْنِ مُسْلِمَيْنِ : aku telah bersua dengan dua Zaid yang muslim.
3. Ya pada jamak mudakkar salim
Contoh : مَرَرْتُ بِزَيْدِيْنِ مُسْلِمِيْنِ : aku telah bersua dengan dua Zaid yang muslim.
Lafad yang dikhafadkan dengan memakai fathah
Fathah menjadi tanda i’rab khafad pada isim yang tidak menerima tanwin (ghairu munsharif).
Isim yang tidak menerima tanwin (ghairu munsharif) itu banyak, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Isim ‘Alam yang berwazan af’al
Contoh : مَرَرْتُ بِاَحْمَدَ وَاَكْرَمَ : aku telah bersua dengan Ahmad dan Akram
2. ‘Alam ‘Ajam yang hurufnya lebih dari tiga
Contoh : مَرَرْتُ بِيُوْسُفَ وَسُلَيْمَانَ : aku telah bertemu dengan Yusuf dan Sulaiman
3. Bentuk (Zigat) muntahal jumu’
Contoh : وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ : Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang. (Al-Mulk : 5)
Dan lain sebagainya, yang akan diterangkan pada lain kesempatan, InsyaAllah.
Tanda-tanda I’rab Jazm
I’rab Jazm mempunyai dua alamat (tanda), yaitu : sukun dan membuang (menghilangkan) Nun tanda rafa’ dan huruf ‘illat.
Lafad yang dijazmkan dengan memakai sukun
Sukun menjadi tanda bagi i’rab jazm pada fi’il mudhari’ yang shahih akhirnya. Fi’il mudhari’ yang shahih akhirnya, ialah fi’il mudhari’ yang pada bagian akhirnya tidak berhuruf ‘illat, yaitu : alif, wawu dan ya, seperti : لَمْ يَفْعَلْ
Lafad yang dijazmkan dengan membuang huruf ‘illat atau nun tanda rafa’
Membuang huruf ‘illat atau nun tanda rafa’ menjadi tanda bagi i’rab jazm pada fi’il mudhari’ yang mu’tal akhir dan pada fi’il-fi’il yang dirafa’kannya dengan nun tetap.
Contoh yang mu’tal (berhuruf ‘illat), seperti يَخْشَى menjadi لَمْ يَخْشَ
Contoh yang tanda rafa’nya dengan nun, seperti : يَفْعَلَانِ menjadi لَمْ يَفْعَلَا
Demikian pembahasan mengenai tanda-tanda i'rab. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Selanjutya kami akan membahas tentang bab fi'il-fi'il , InsyaAllah.