Amil-Amil Yang Menjazmkan Fi’il Mudhari’, Beserta Contohnya

Amil-Amil Yang Menjazmkan Fi’il Mudhari’ – Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang amil-amil yang menjazmkan fi’il mudhari’.

amil amil yang menjazmkan fi'il mudhari'

Amil-Amil Yang Menjazmkan Fi’il Mudhari’ – Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang amil-amil yang menjazmkan fi’il mudhari’. Namun sebelum membaca dan memahami bab ini, kami asumsikan anda sudah membaca dan memahami bab yang sebelumnya sudah kami sajikan, yaitu pembahasan tentang Amil-Amil Yang Menashabkan Fi’il Mudhari’.

Pembahasan tentang amil-amil yang menjazmkan fi’il mudhari’ ini kami buat seringkas mungkin, agar mudah dipahami oleh pembaca.

Amil-Amil Yang Menjazmkan Fi’il Mudhari

وَالْجَوَازِمُ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ وَ هِيَ لَمْ وَ لَمَّا وَ أَلَمْ وَ أَلَمَّا وَ لَامُ الْأَمْرِ وَ الدُّعَاءِ وَ لَا فِي النَّهْيِ وَ الدُّعَاءِ وَ إِنْ وَ مَا وَ مَنْ وَ مَهْمَا وَ إِذْمَا وَ أَيٌّ وَ مَتَى وَ أَيَّانَ وَ أَيْنَ وَ أَنَّى وَ حَيْثُمَا وَ كَيْفَمَا وَ إِذًا فِي الشِّعْرِ خَاصَّةً

Amil yang menjazmkan (fi’il mudhari’) ada delapan belas, yaitu : لَمْ (lam) ; لَمَّا (lamma) ;اَلَمْ (alam) ; اَلَمَّا (alamma) ; لاَمُ الاَمرِ (lam amar) ; لاَمُ الدُّعَاءِ(lam du’a) ;لاَ نَهِي وَالدُّعَاءِ (la nahi dan la du’a) ; اِنْ (in) ; مَا (maa) ; مَنْ (man) ; مَهْمَا (mahmaa) ; اِذْمَا(izmaa) ; اَيٌّ(ayyun) ; مَتَى(mataa) ; اَيَّانَ(ayyana) ; اَيْنَ (aina) ; اَنَّى (annaa) ; حَيْثُمَا (hatsumaa) ; كَيْفَمَا(kaifamaa) ; dan اِذًا (izan) khusus dalam syair. Dan dari delapan belas macam itu dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 

Bagian Pertama : Yang menjazmkan kepada satu fi’il mudhari’ saja, yaitu :

1. لَمْ (lam nafi)

Contohnya yaitu : لَمْ يَنْصُرْ زَيْدٌ (Zaid tidak menolong) 

2. لَمَّا dengan makna لَمْ

Contohnya yaitu : لَمَّا يَدْخُلْ هَذِهِ الدَّارَ اَحَدٌ (seorang pun belum ada yang memasuki rumah ini) 

3. اَلَمْ yaitu لَمْ yang memakai hamzah istifham

Contohnya yaitu : اَلَمْ يَعْرِفْ اَحَدٌ (apakah belum ada seorang pun yang mengetahui?) 

4. اَلَمَّا memakai hamzah istifham

Contohnya yaitu : اَلَمَّا اُحْسِنْ اِلَيْكَ (apakah aku tak berbuat baik untukmu) 

5. لاَمُ الاَمْرِ (lam amr)

Contohnya yaitu : لِيَنْصُرْ زَيْدٌ عَمْرًا (hendaklah Zaid menolong ‘Amr) 

6. لاَمُ الدُّعَاءِ (lam du’a)

Contohnya yaitu : لِيُعْطِنَا رَبَّنَا (semoga Rabb kami memberikan (sesuatu) kepada kita) 

7. لاَ نَهِى (laa nahi)

Contohnya yaitu : لاَ تَفْعَلْ ذَنْبًا (janganlah kamu berbuat dosa) 

Bagian Kedua : yaitu yang menjazmkn dua fi’il mudhari’ ; yang pertama fi’il syarat dan yang kedua fi’il jawab syarat, sebagai berikut :

1. اِنْ (in huruf syarat)

Contohnya yaitu : اِنْ يَقُمْ زَيْدٌ يَقُمْ عَمْرٌو (apabila Zaid berdiri, niscaya ‘Amr pun berdiri) * يَقُمْ pertama adalah fi’il syarat, يَقُمْ kedua adalah jawabannya, sebab berdirinya ‘Amr itu dengan syarat Zaid berdiri. 

2. مَا (maa isim syarat)

Contohnya yaitu : مَا تَفْعَلْ اَفْعَلْ (apa saja yang engkau lakukan, tentu aku pun melakukan) 

3. مَنْ (man isim syarat)

Contohnya yaitu : مَنْ تَنْصُرْهُ اَنْصُرْ مَعَكَ (siapa saja yang engkau tolong, tentu aku pun menolongnya besertamu) 

4. مَهْمَا (mahmaa isim syarat)

Contohnya yaitu : مَهْمَا تَفْعَلْ اَفْعَلْ (setiap engkau melakukan, tentu aku pun melakukan) 

5. اِذْمَا (izmaa huruf syarat)

Contohnya yaitu : اِذْمَا يَقُمْ زَيْدٌ يَقُمْ عَمْرٌو (apabila Zaid berdiri, niscaya ‘Amr pun akan berdiri) 

6. اَيُّ (ayyun isim syarat)

Contohnya yaitu : اَيَّا تَعْرِفْ اَعْرِفْهُ (siapa saja yang engkau kenal, tentu aku pun mengenalnya) 

7. مَتَى (mataa isim syarat)

Contohnya yaitu : مَتَى تَأْكُلْ اَكُلْ (kapan saja engkau makan, maka aku pun makan) 

8. اَيَّانَ (ayyanaa isim syarat)

Contohnya yaitu : اَيَّانَ تَنْصُرْ اَنْصُرْهُ ( mana saja yang engkau tolong, tentu aku pun menolongnya) 

9. اَيْنَ (aina isim syarat)

Contohnya yaitu : اَيْنَمَا تَنْزِلْ اَنْزِلْ (di mana saja engkau turun, tentu aku pun turun) * huruf maa-nya merupakan maa zaidah atau tambahan. 

10. اَنَّى (anna isim syarat)

Contohnya yaitu : اَنَّى تَطْلُبِ العِلْمَ تَرْبَحْ (setiap engkau menuntut ilmu, tentu engkau beruntung) 

11. حَيْثُمَا (haitsumaa isim syarat)

Contohnya yaitu : حَيْثُمَا تُطِعْهُ تُعْطَ اَجْرًا (andaikata engkau taat kepada Allah, maka engkau diberi pahala) 

12. كَيْفَمَا (kaifamaa isim syarat)

Contohnya yaitu : كَيْفَمَا تَجْلِسْ اَجْلِسْ (bagaimana saja caranya engkau duduk, tentu aku pun duduk) 

13. اِذًا (izan khusus dalam syair)

Contohnya yaitu : وَاِذًا تُصِبْكَ خَصَاصَةٌ فَتَحَمَّلْ (bila kesusahan menimpamu, maka kamu harus menahan dengan sabar)

amil  jawazim

Kata Nadhim (Penyair) 

وَجَزْمُهُ بِلَمْ وَلَمَّا قَدْ وَجَبْ # وَلاَ وَلاَمٍ دَلَّتَا عَلَى الطَّلَبْ

Fi’il mudhari’ dijazmkan dengan lam dan lammaa terkadang wajib, juga laa dan lam yang kedua-duanya menunjukkan thalab (tuntutan).

كَذَاكَ إِنْ ومَا وَمَنْ وَإِذَمَا # أَيٌّ مَتَى أَيَّانَ أَيْنَ مَهْمَا

Demikian pula in, maa, man, izma, ayyun, mataa, ayyaana, aina, mahmaa,

وَحَيْثُمَا وَكَيْفَمَا وَأَنَّى # كَإِنْ يَقُمْ زَيْدٌ وَعَمْرٌو قُمْنَا

juga haitsumaa, kaifamaa, dan annaa, seperti إِنْ يَقُمْ زَيْدٌ وَعَمْرٌو قُمْنَا (apabila Zaid dan ‘Amr berdiri, maka kita pun berdiri) 

وَاجْزِمْ بِإِنْ وَمَا بِهَا قَدْ أُلْحِقَا # فِعْلَيْنِ لَفْظاً أَوْ مَحَلاًّ مُطْلَقَا

Jazm-kan dengan in (syartiyyah) dan maa yang terkadang kedua-duanya mutlak diiringi dua fi’il, baik secara lafad atau pun secara mahal. 

Demikian pembahasan tentang amil-amil yang menjazmkan fi’il mudhari’. semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Apabila ada kesalahan dalam penulisan kalimat maupun huruf, mohon dikoreksi dan dimaklumi. 

Pada artikel selanjutnya, kami akan membahas tentang Bab Marfu’atil Asma’ atau Bab Isim-isim yang dirafa’kan, InsyaAllah.